Alasan Pluto Tak Lagi Disebut Planet
Pluto masih memenuhi syarat pertama dan kedua, yaitu berbentuk bulat dan juga mengorbit pada matahari. Namun, Pluto tidak memenuhi syarat ketiga dari sebuah planet.
Pluto tidak mampu membersihkan lingkungan orbitnya dalam ruang hampa. Oleh karena itu, Pluto akhirnya kehilangan predikatnya sebagai planet terkecil dalam tata surya.
Kendati demikian, Pluto masih memiliki julukan lain yang sangat unik yaitu "planet kerdil". Julukan itu diberikan karena Pluto sudah memenuhi dua unsur untuk menjadi planet, namun masih kurang sempurna untuk menjadi sebuah planet.
Para ilmuwan pun menemukan, terdapat lima planet kerdil yang sudah ditemukan, termasuk Pluto. Para ilmuwan tentunya mengharapkan akan lebih banyak lagi planet kerdil yang akan ditemukan di kemudian hari.
Adapun planet kerdil yang dimaksud berada di luar Neptunus, yakni Pluto, Mekamake,Heumea, dan Eris. Kemudian planet kerdil kelima yaitu Ceres yang keberadaannya diketahui di sebuah asteroid sabuk yang terletak di antara Jupiter dan Mars.
Setelah mengetahui alasan dibalik Pluto yang tidak lagi disebut sebagai sebuah planet, ketahui juga berikut beberapa fakta yang dimiliki oleh Pluto:
Kriteria Disebut Planet
Aturan baru terkait sebuah planet diadopsi dari International Astronomical Union. Berikut syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi sebuah planet:
Sebuah planet pasti bulat
Sebuah planet harus mengorbit pada matahari
Sebuah planet harus membersihkan lingkungan dari orbitnya. Artinya pada saat sebuah planet bergerak, gravitasinya harus mampu untuk membersihkan ruang di sekitarnya dari objek lain. Beberapa objek yang dibersihkan itu dapat saja menabrak planet tersebut ataupun menjadi bulan bagi planet tersebut.
Pluto memiliki ukuran yang sama dengan bulan
Pluto membutuhkan waktu 248 tahun bumi untuk berevolusi mengitari Matahari. Namun, Pluto baru ditemukan pada tahun 1930 sehingga pada saat ini Pluto masih membutuhkan waktu 150 tahun bumi untuk menyelesaikan satu perjalanan mengitari Matahari.
Lokasi Pluto diketahui sangat jauh dari Matahari. Hal ini menyebabkan cahaya matahari membutuhkan waktu selama lebih dari lima jam untuk mencapai Pluto. Waktu tersebut merupakan waktu yang sangat panjang mengingat cahaya matahari hanya membutuhkan waktu delapan menit untuk mencapai Bumi.
Pluto yang biasa dikenal sebagai planet terkecil dalam tata surya saat ini sudah kehilangan predikat tersebut. Bukan karena ukuran dari planet ini berubah ataupun muncul planet lain yang lebih kecil. Alasan dibaliknya adalah sebutan planet sudah tidak lagi disematkan bagi Pluto.
Pada tahun 1930, astronom Amerika yaitu Clyde Tombaugh menemukan Pluto dan menjadikannya sebagai planet kesembilan dalam tata surya. Namun, pada tahun 2006 Pluto sudah tidak lagi digolongkan menjadi sebuah planet.
Perubahan yang dilakukan terhadap Pluto terjadi akibat perubahan pada definisi dari sebuah planet. Ternyata, Pluto tidak memenuhi definisi dari planet yang didasarkan pada perubahan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pluto sudah kehilangan predikat sebagai planet terkecil dalam tata surya. Pluto kini tidak memenuhi kriteria disebut planet.
Pluto kehilangan predikat tersebut bukan karena ukuran dari planet ini berubah ataupun muncul planet lain yang lebih kecil. Melainkan karena sebutan planet sudah tidak lagi disematkan bagi Pluto.
Dilansir dari detikEdu, ada tahun 1930, astronom Amerika yaitu Clyde Tombaugh menemukan Pluto dan menjadikannya sebagai planet kesembilan dalam tata surya. Namun, pada tahun 2006 Pluto sudah tidak lagi digolongkan menjadi sebuah planet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu bisa terjadi akibat perubahan pada definisi dari sebuah planet. Pluto kini tidak memenuhi definisi dari planet pada perubahan tersebut.
Kriteria Disebut Planet
Aturan baru terkait sebuah planet diadopsi dari International Astronomical Union. Berikut merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi sebuah planet:
Alasan Pluto Tak Lagi Planet
Seperti yang kita ketahui Pluto berbentuk bulat dan juga mengorbit pada matahari. Kendati begitu kita tetap tidak dapat menyebut Pluto sebagai planet karena tidak memenuhi syarat ketiga dari sebuah planet.
Ternyata Pluto tidak mampu membersihkan lingkungan orbitnya dalam ruang hampa. Hal tersebutlah yang menyebabkan Pluto kehilangan predikatnya sebagai planet terkecil dalam tata surya.
Kendati demikian, Pluto memiliki julukan lain yang sangat unik yaitu "planet kerdil". Julukan ini diberikan karena Pluto sudah memenuhi dua unsur untuk menjadi planet tetapi masih kurang sempurna untuk menjadi sebuah planet.
Hingga saat ini terdapat lima planet kerdil yang sudah ditemukan oleh para ilmuwan termasuk Pluto. Para ilmuwan tentunya mengharapkan akan lebih banyak lagi planet kerdil yang akan ditemukan di kemudian hari.
Empat dari planet kerdil ini diketahui berada di luar Neptunus, yaitu Pluto, Makemake, Haumea, dan Eris. Sedangkan planet kerdil kelima yaitu Ceres keberadaannya diketahui di sebuah asteroid sabuk yang terletak di antara Jupiter dan Mars.
Setelah mengulas alasan dibalik Pluto yang tidak lagi disebut sebagai sebuah planet kita akan melihat beberapa fakta yang dimiliki oleh Pluto:
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sejarah dan mitologi Yunani kuno, dewa-dewi Yunani menjadi sosok yang menarik dan penuh misteri. Mereka mengisi dunia mitologi Yunani dengan kekuatan, keindahan, dan kepribadian yang menakjubkan.
Kisah-kisah tentang dewa-dewi ini telah menjadi warisan budaya yang berharga dan terus menginspirasi generasi setelah generasi. Dewa dewi Yunani dikenal karena kekuatan luar biasa, keindahan yang memikat, dan interaksi mereka dengan manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam setiap dewa-dewi terdapat karakteristik dan kelebihan yang membuat mereka unik dan berbeda satu sama lain. Setiap dewa-dewi melambangkan aspek tertentu dalam kehidupan manusia dan alam semesta.
Berikut ini adalah profil beberapa dewa dan dewi terkenal dalam mitologi Yunani beserta kelebihan mereka dilansir dari berbagai sumber.
Patung Dewa Zeus. Shutterstock
Zeus adalah dewa paling kuat dan dianggap sebagai raja para dewa. Ia merupakan dewa langit dan petir. Zeus memiliki kekuasaan penuh atas dunia dewa dan manusia. Ia dikenal sebagai pelindung hukum, ketertiban, dan keadilan.
Hera adalah ratu para dewi dan merupakan istri dari Zeus. Ia adalah dewi perkawinan, kelahiran, dan keluarga. Kelebihan Hera terletak pada kekuatannya sebagai pelindung pernikahan dan keluarga. Ia dipuja sebagai lambang kesetiaan dan keibuan.
Poseidon adalah dewa laut dan gempa bumi. Ia memiliki kendali atas lautan dan semua makhluk di dalamnya. Kelebihan Poseidon terletak pada kekuatannya dalam mengendalikan ombak dan memberikan kesuburan kepada laut dan daratan.
Athena adalah dewi kebijaksanaan, perang, dan strategi. Ia dikenal sebagai pelindung kota Athena dan simbol kecerdasan serta strategi dalam pertempuran. Kelebihan Athena terletak pada kebijaksanaan dan kecerdikan dalam menghadapi situasi sulit.
Patung Dewa Apollo. Shutterstock
Apollo adalah dewa seni, musik, dan ilmu pengetahuan. Ia juga dewa matahari dan kebijaksanaan. Kelebihan Apollo terletak pada kemampuannya dalam seni musik, puisi, dan membawa cahaya ke dunia.
Artemis adalah dewi pemburu dan pelindung hewan liar. Ia juga dewi pelindung perempuan dan kelahiran. Kelebihan Artemis terletak pada kekuatannya dalam melindungi alam dan makhluk-makhluk di dalamnya.
Hermes adalah dewa perjalanan, dagang, dan pencuri. Ia merupakan pesuruh para dewa dan memiliki kemampuan berkomunikasi dengan dunia bawah. Kelebihan Hermes terletak pada kecepatan dan kelicikan dalam melakukan perjalanan serta sebagai pelindung para pelancong.
Aphrodite adalah dewi kecantikan, cinta, dan keindahan. Ia dianggap sebagai dewi tercantik di antara para dewi. Kelebihan Aphrodite terletak pada kekuatannya dalam mempengaruhi perasaan cinta dan keindahan di dunia.
Ares adalah dewa perang dan kekerasan. Ia merupakan dewa yang selalu bersemangat dalam peperangan. Kelebihan Ares terletak pada keberaniannya dalam pertempuran dan kemampuannya sebagai pelindung prajurit.
Itulah beberapa dewa dan dewi terkenal dalam mitologi Yunani beserta kelebihan masing-masing. Mereka memiliki peran yang penting dalam cerita-cerita mitologi Yunani dan mewakili berbagai aspek kehidupan manusia.
Dengan mengeksplorasi kisah-kisah dewa dewi Yunani yang populer, kita dapat memahami keajaiban dan kompleksitas dunia mitologi mereka. Kita akan menghayati kekuatan, keindahan, dan ketidaksempurnaan dewa-dewi ini serta betapa relevannya mereka dalam konteks budaya dan pemikiran manusia modern.
Pluto sempat menjadi salah satu planet di Tata Surya, tetapi dikeluarkan dari daftar tersebut pada 2006. Ini alasan Pluto kehilangan statusnya.
Tata surya, seperti yang sempat digaungkan di buku-buku pelajaran IPA masa lalu, memiliki sembilan planet, yakni Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Pluto sebagai yang terjauh.
Pada 24 Agustus 2006, status planet Pluto dicabut. Alasannya, persatuan Astronomi Internasional (IAU) memutuskan untuk mengklasifikasikan ulang Pluto menjadi planet kerdil, sehingga jumlah planet di Tata Surya berkurang menjadi delapan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pluto adalah planet kerdil sesuai definisi dan diakui sebagai prototipe dari kategori baru objek trans-Neptunus," demikian dinyatakan dalam resolusi yang disetujui pada tahun 2006, dikutip dari Space, Jumat (15/11).
Pluto ditemukan oleh Clyde Tombaugh pada 1930. Kala itu para ilmuwan mencari benda langit yang tidak dikenal untuk menjelaskan ketidakteraturan dalam orbit Uranus.
Tombaugh yang merupakan seorang astronom yang baru saja bergabung dengan Observatorium Lowell di Arizona ditugaskan untuk mengidentifikasi pelakunya.
Setelah beberapa bulan, ia berhasil menemukan objek bulat berbatu di luar Uranus yang ia yakini sebagai penyebab ketidakteraturan orbit Uranus. Benda itu kemudian diberi nama Pluto, yang diambil dari nama dewa dunia bawah dalam mitologi Romawi.
Meski lebih kecil dari beberapa bulan yang telah diketahui, ukurannya cukup besar untuk dianggap sebagai planet.
Namun, para peneliti kemudian mengetahui bahwa Pluto tidak cukup besar untuk memberikan tarikan gravitasi yang diperlukan untuk mempengaruhi orbit Uranus.
Selain itu, pada tahun 1990-an, para astronom menemukan bahwa Pluto dikelilingi oleh sejumlah objek yang berukuran serupa.
Pluto merupakan bagian dari wilayah tata surya yang kemudian dinamai Sabuk Kuiper. Hal ini memicu perdebatan tentang status Pluto di dalam jajaran planet, yang mencapai puncaknya pada pertemuan tahun 2006 di Praha.
Dalam pertemuan tersebut, IAU menugaskan sebuah komite kecil untuk membuat ulang definisi "planet".
Mereka menetapkan tiga kriteria untuk planet, yakni:
1. Harus mengorbit mengelilingi Matahari2. Harus memiliki massa yang cukup untuk membuat dirinya berbentuk bulat3. Harus menyingkirkan semua benda langit lainnya, kecuali bulan-bulannya sendiri, dari orbitnya.
Berdasarkan kriteria ketiga, komite tersebut menyatakan Pluto tidak lagi memenuhi syarat sebagai sebuah planet karena posisinya yang terletak di Sabuk Kuiper yang berantakan, di mana terdapat ribuan benda yang berada di luar orbit Neptunus.
Oleh karena itu, Pluto bukanlah objek yang dominan secara gravitasi di lingkungannya. Dengan demikian, definisi baru menyatakan Pluto bukan lagi planet.
Namun, definisi tersebut langsung menuai kritik dari para astronom.
"Definisi tersebut jelas tidak memadai, karena tidak memasukkan eksoplanet," kata Jean-Luc Margot, seorang ilmuwan planet di UCLA, dikutip dari Live Science.
Selain itu, ia menyebut sangat sulit untuk menentukan kapan sebuah benda telah membersihkan orbitnya sendiri. Pluto jelas tidak melakukan hal itu, tetapi menurut beberapa definisi, Mars juga demikian.
Penurunan status Pluto masih menjadi kontroversi bagi sebagian ilmuwan karena cara pengklasifikasiannya.
Philip Metzger, fisikawan planet yang bekerja pada misi New Horizons NASA ke Pluto, sebelumnya telah menunjukkan bahwa IAU tidak mengajukan definisi planet mereka untuk pemungutan suara dari komunitas ilmiah yang lebih besar. Menurutnya, hal ini membuat definisi baru tersebut tidak valid.
Di sisi lain, para ilmuwan yang belum move on dari Pluto dianggap memiliki masalah sentimen. Banyak orang yang tumbuh dengan menganggap Pluto sebagai planet, dan mereka masih berinvestasi secara emosional di dalamnya.
Terlepas dari apakah Pluto itu planet atau planet kerdil, Pluto tetaplah bagian yang menarik dari tata surya, mulai dari "jantung" besar berwarna putih yang terdiri dari nitrogen beku hingga "gunung berapi super" yang memuntahkan es yang diduga bersembunyi di bawah permukaannya.
Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
memiliki artikel ensiklopedia mengenai:
Perseus adalah suami Andromeda dan merupakan pendiri kota Mikenai (atau Mikene) dan dinasti Perseid. Dia adalah salah satu pahlawan dari generasi awal. Perseus terkenal atas petualangannya dalam membunuh Medusa dan menyelamatkan Andromeda dari monster Ketos. berikut adalah rangkaian petualangannya: